Minggu, 16 Januari 2011

LATIHAN RUTIN AMBALAN JAYAPRANA-LAYONSARI




Minggu ini jum’at (14/01/2010) adalah minggu kedua diadakannya latihan rutin bagi anggota Pramuka penegak SMAN 2 Singaraja.  Seperti biasa latihan dibuka dengan diadakannya upacara pembukaan dengan dipimpin oleh I Made Perdi Jumiarta dan perangkat upacara yang diambil dari adik-adik kelas X.
Pada latihan kali ini Dewan Ambalan memberikan materi tentang Pionering, materi Pionering yang diberikan adalah tentang pembuatan tiang bendera dan tower lampu. Latihan yang diikuti oleh 80 orang peserta yang dibagi menjadi 8 sangga, yang kemudian dipecah lagi menjadi 2 kelompok besar.
Para peserta mengikuti latihan dengan riang dan gembira. Waktu yang diberikan untuk pemberian materi adalah 20 menit yang kemudian di lanjutkan dengan game. Pada game ini para peserta diwajibkan menyelesaikan pionering yang telah diberikan dalam waktu 3 menit dengan konsekuensi lewat 2 menit hukuman dikalikan 5.
Latihan ditutup dengan upacara penutupan yang dilanjutkan dengan doa. Sekian dulu berita dari kami, saya beserta segenap tim pemberitann Ambalan Jayaprana-Layonsari mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam tulisan ini.

Kamis, 04 November 2010

Pramuka, Masihkah Milik Kita ?

Internalisasi Kembali Nilai – Nilai Kepramukaan
MENDENGAR kata pramuka, orang tentu berasumsi bulan Agustus, lantaran aktivitasya nyaris hanya bisa dilihat masyarakat pada bulan tersebut. Sedang bulan-bulan lain kata pramuka seolah hanya menjadi pengisi satu sudut kecil kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, yang tidak semua Gugus Depan aktif melaksanakannya.
Sekadar merefleksi saja, pramuka memang organisasi yang dari zaman kolonial sampai zaman yang reformasi 'diidolakan' oleh pemerintah. Simak saja berbagai upaya yang membangun pramuka secara holistik, baik dari segi usia maupun instansi pemerintah. Semua siswa usia 7-25 tahun dikelompokkan dalam kategori peserta didik, 25 tahun ke atas pembina, dan mereka yang usia lanjut dihimpun dalam Hiprada dan Pandu Wreda.
Tidak ketinggalan, di berbagai instansi dari kelurahan sampai pusat, para Kepala Kelurahan/ Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden tidak bisa 'mengelak' untuk menjadi pramuka. Kepolisian dengan Saka Bhayangkara, Angkatan Laut dengan Saka Bahari, Angkatan Udara dengan Saka Dirgantara, Kehutanan dengan Saka Wana Bakti, Kesehatan dengan Saka Bakti Husada, Keluarga Berencana dengan Saka Kencana, Pariwisata dengan Saka Pandu Wisata, dan Saka-saka lain yang merupakan manifestasi pramuka dalam upaya memberikan pendidikan bagi generasi muda.
Parpol Pramuka?
Pada pertemuan pembina pramuka, saya pernah berkelakar andai saja pramuka jadi 'partai politik' barangkali dapat memenangkan pemilu. Alasan saya sederhana lantaran secara keanggotaan semua orang sudah pernah menjadi pramuka dan merasakan betapa kegiatan pramuka penuh nuansa 'ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana'.
Sudah saya tebak sebelumnya bahwa ide guyon tersebut tidak mendapat sambutan. Semua pembina pramuka yang hadir menyatakan tidak sependapat dengan apa yang saya lontarkan. Bahkan ada yang menggapai serius berdirinya pramuka bukan untuk menyusun kegiatan yang menjurus ke partai politik namun lebih terfokus kepada pembinaan generasi muda.
Dalam benak 'umpan saya terpancing'. Apa yang saya lontarkan sebenarnya hanya sebuah pencerahan pemikiran lantaran sudah lama stakeholders pramuka hanya berpandangan homogen. Tidak pernah ada dinamika pemikiran yang merupakan refleksi dari perlunya pramuka untuk berwawasan ke depan memikirkan negeri Indonesia.
Dalam kondisi negara yang tidak menentu, apa yang dilakukan pramuka cenderung sama dengan kondisi negara sebelumnya. Simak saja berbagai kegiatan pramuka dari siaga, penggalang, penegak/ pandega, dan pembina selalu menampilkan aktivitas yang monoton. Para pembina pramuka hanya berpikir kegiatan pesta siaga, jambore, raimuna, dan karang pamitran dari zaman dulu sampai sekarang tanpa memiliki dinamika aktivitas yang heterogen.
Secara konsep sebenarnya tidak ada orang yang meragukan organisasi yang berlambang tunas kelapa tersebut. Hal ini lantaran keberadaannya cukup terbukti mampu mengakomodasi kekuatan dan aktivitasnya cenderung 'baik'. Hampir tidak pernah ada berita di media mengenai tindak kejahatan dan kriminal yang berlabel pramuka.
Yang menjadi bahan renungan barangkali bukankah para pelaku tindak kejahatan tersebut ketika sekolah juga pernah menjadi anggota pramuka? Nilai apakah yang mereka serap dan teladani dari kegiatan pramuka? Bukankah pramuka selalu berkampanye dengan untaian lagu: 'pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, yang punya kita semua'. Kata 'kita' yang dimaksud adalah seluruh bangsa Indonesia.
Konsekuensi logis dari lagu tersebut adalah rasa handarbeni terhadap gerakan pramuka sehingga segala pikiran, ucapan, dan tindakan senantiasa berpedoman pada Tri Satya dan Dasa Darma. Realitas di lapangan belum sepenuhnya anggota gerakan pramuka mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut.
Lihat saja tayangan iklan di televisi dengan setting pramuka yang memamerkan produk sepatu terkenal, tanda-tanda /atribut pramuka yang dikenakan tidak benar, seperti pemasangan tanda pelantikan pramuka 'laki-laki'. Hal serupa juga terulang pada penayangan sinetron Bidadari 2 yang mengambil setting kegiatan pramuka beberapa hari lalu.
"Bawa Laksana"
Sejujurnya, konsep ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana sangatlah cocok untuk negeri Indonesia, bukan 'ikhlas harta demi kedudukan'. Hal menarik dari konsep tersebut semata-mata mengajak seluruh komponen bangsa agar memberikan setitik bakti untuk negeri ini, senantiasa teguh pada pendirian, dan menepati apa yang dikatakan.
Dalam etika Jawa dikenal satu ungkapan yang berbunyi sabda pandhita ratu, tan kena wola-wali, yang dapat dimaknai bahwa seorang pemimpin haruslah konsekuen untuk mewujudkan apa yang telah diucapkan. Kristalisasi dari ungkapan itu adalah perlunya pemimpin memiliki sifat bawa laksana. Dalam filsafat jawa, seorang raja (dan tentunya, demikian pulalah seorang pemimpin) harus memiliki sifat bawa laksana disamping sifat-sifat baik lainnya.
Ini tercermin dari ungkapan yang sering diucapkan Ki Dalang dalam setiap lakon wayang, yang berbunyi: dene utamaning nata, berbudi bawa laksana (sifat utama bagi seorang raja adalah bermurah hati dan teguh memegang janji).
Sifat bawa laksana dianggap mempunyai nilai yang sangat tinggi, sehingga ia harus dimenangkan apabila terjadi berbenturan dengan nilai-nilai lain, termasuk nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Etika bawa laksana ini mengandung nilai yang bersifat universal. Di mana pun dan kapan pun juga, sikap tersebut pasti diakui sebagai mengandung nilai filsafat yang baik dan perlu dipegang teguh oleh semua orang.
Lantas, bagaimana dengan etika bawa laksana pemimpin negeri ini? Tanpa memberi komentar yang berlebihan, masyarakat barangkali sudah dapat memberikan penilaian terhadap kinerja para pemimpin negeri ini. Bercermin pada perilaku pramuka yang kental dengan nuansa ikhlas bakti bina bangsa dan berbudi bawa laksana agaknya dapat dijadikan pengobat kegelisahan negeri yang mendapat julukan zamrud katulistiwa. Selaras dengan tema HUT ke-42 Pramuka yang dicanangkan Kwarda Jateng yakni:
'Bersatu dalam Kebersamaan dan Bersama dalam Persatuan' Gerakan Pramuka selayaknya menjadi pelopor perlunya merekatkan kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa menuju terciptanya kebersamaan untuk membangun bangsa di tengah-tengah kehidupan yang mengglobal. Setidaknya ada beberapa hal yang patut direnungsarikan sebagai bekal gerakan pramuka dalam menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertama, pertajam serangkaian kegiatan yang bernuansa persatuan secara spesifik dengan mengaktifkan kegiatan di gugus depan sebagai basis pembinaan generasi muda.Kegiatan bersifat beregu yang merupakan refleksi dari pentingnya kebersamaan perlu ditingkatkan lebih aplikatif sebagai wujud pengalaman Dasa Darma pramuka.
Kedua, konsisten dan disiplin dalam menjalankan tugas sebagai internalisasi dari semboyan pramuka: ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas kegiatan bakti, baik kepada sesama dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengalaman Dasa Darma ke-2, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Ketiga, mengamalkan nilai-nilai luhur gerakan pramuka dalam kehidupan sehari-hari dan responsif terhadap berbagai fenomena yang terjadi di lapangan. Wujud nyatanya dengan berpikir, berucap, dan bertindak yang baik dalam selubung kehidupan yang pluralis. Selebihnya menindakkritisi berbagai gagasan-gagasan yang bersifat inovatif demi kemajuan pramuka di masa depan.
Keempat, senantiasa menjalin interaksi dan koordinasi dengan organisasi lain dalam upaya membangun negeri Indonesia. Hal ini didasari atas pentingnya kebersamaan selaras dengan pepatah: 'Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh' Kebersamaan tersebut juga dapat menepis asumsi sementara orang bahwa pramuka adalah organisasi yang dijadikan 'anak emas' pemerintah.
Memandulah terus suatu saat akan kau temukan sesuatu yang indah! Dirgahayu Gerakan Pramuka! Semoga masih menjadi milik 'kita' semua sehingga mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa demi masa depan Indonesia tercinta.

Kamis, 28 Oktober 2010

PRAMUKA PECAHKAN REKOR MAKAN DUNIA SARAPAN DI MEJA SEPANJANG 1 KILOMETER

Lebih dari 3500 pramuka dan pramuka senior Belanda hari Senin ini mencoba membuat rekor makan sarapan terbanyak di dunia. Mereka berharap Guiness Book of Records mencatat aksi mereka menjadi rekor dunia.
Dua petugas pencatat dari Guiness Book of Records hadir dalam acara sarapan itu. Namun kepastian keberhasilan rekor baru dapat diketahui beberapa hari yang akan datang.
Sarapan terbanyak di dunia ini diorganisir oleh kemah Pinksterkamp, yang merayakan dirgahayu 80 tahunnya. Kemah ini adalah perkemahan pramuka terbesar di Eropa.
Yang ikut serta dalam ajang sarapan terbanyak ini tidak hanya pemuda pramuka tapi juga pramuka-pramuka senior yang berada di perkemahan untuk mengadakan reuni.
Para peserta menyantap sarapan roti putih, roti kismis, jus, susu, roti isi dan telur rebus. Untuk menyajikan sarapan ini diperlukan meja yang besar dan panjang, sepanjang satu kilometer. [rep]

Ulang Tahun Ambalan Jayaprana-Layonsari yang Ke-2





Hari ini adalah hari bersejarah bagi ambalan kami. karena hari ini adalah hari jadi ambalan kami yang ke-2.
semoga dengan bertambahnya usia dari Ambalan kami, kami dapat menjadikan ambaln ini menjadi lebih dan lebih baik lagi. Dan untuk teman-teman mari kita jadikan ambaln kita lebih maju dan kembalikan kesengaran dari 05.133-134.
SELAMAT ULANG TAHUN AMBALAN JAYAPRANA-LAOYONSARI...........

Rabu, 27 Oktober 2010

Charly ST12 Jadi Duta Pramuka

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf yang juga Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jabar, terus berinovasi. Buat menarik minat anak muda dan remaja agar bergabung dalam organisasi Pramuka, Dede Yusuf melantik vokalis grup band ST12, Charly van Houten, menjadi duta Pramuka.

Paripurna DPR Sahkan RUU Gerakan Pramuka Jadi UU

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Gerakan Pramuka akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang, Selasa (26/10/2010). Pengesahan tersebut diketuk dalam rapat paripurna di Gedung MPR/DPR/DPD-RI.

Kementerian Pemuda dan Olahraga melansir Ketua DPR-RI Marzuki Alie dalam rapat paripurna di Gedung MPR/DPR/DPD-RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Gerakan Pramuka menjadi Undang-Undang.

Rapat paripurna yang dipimpin langsung Marzukie Alie berjalan cukup lancar dan tergolong cepat. Setelah Ketua Komisi X Prof. Machyudin membacakan RUU Gerakan Pramuka, seluruh anggota DPR-RI dari masing-masing fraksi langsung menyetujui agar RUU Gerakan Pramuka segera disahkan menjadi UU.

"Alhmadulillah, rapat paripurna untuk mengesahkan RUU Gerakan Pramuka ini tidak terlalu panjang, dan semuanya sudah sepakat," ujar Marzukie.

Selasa, 05 Oktober 2010

PROFIL PRADANA PUTRA DAN PUTRI AMBALAN JAYAPRANA-LAYONSARI


Hai all………

Dah pada tahu gak capa ini???????
Yea yea,,,
Mereka ini pradana putra dan pradana putri kita di Ambalan Jayaprana Layonsari, Gugus depan 05.133-134 ini.
Pradana Putra

*      Nama                                                 : I Putu Umbara Yoga
*      Kelas                                                : XI IPA 2
*      Tempat, Tanggal Lahir : Singaraja, 3 Juni 1994
*      Alamat                                              : Jalan Srikandi gang Delima no.14A
*      Hobby                                               : Bermain Footsal
*      Cita-cita                                           : Dokter
*      Prestasi                                             :
             - Peserta PW Daerah
- Peserta Lomba Wirakartika
- Peserta Lomba Gerak Jalan Putra 45 Km 2010
- Peserta LSP se-Provinsi Bali
- Peserta LCT se-Kabupaten Buleleng
*      Visi                                                   : ” MEMBAWA NAMA AMBALAN Ke                                                       TINGKAT INTERNASIONAL ”



Pradana Putri

*      Nama                                                 : Ni Luh Junita Dewi
*      Kelas                                                : XII IPA 3
*      Tempat, Tanggal Lahir : Baktiseraga, 29 Juni 1993
*      Alamat                                              : Jalan Laksamana no. 144
*      Hobby                                               : Menari
*      Cita-cita                                           : Bidan / Perawat
*      Prestasi                                             :
-   Juara I Gerak Jalan Putri 17 Km 2010

                Hemhhhh, itu dia profil Pradana putra dan putri kita. Dalam organisasi mereka sangat kompak dalam menghandle kegiatan, oleh karena itu semua anggota dewan ambalan dapat bekerja sama dengan baik dalam seluruh kegiatan pramuka.
                Oiya sobat,,,
                Denger-denger mereka mengkoordinir semua dewan ambalan dengan perasaan lhooooooooo,,,
Makanya bisa sangat kompak dalam mengkoordinir semua kegiatan. Duwhhhhhh,,,,
Kita jadi iri nihhhhhh....
Tapi dibalik semua itu, kita dapat mengambil sisi positifnya, karena akibat dari semua itu tidak ada lagi perbedaan pendapat diantara mereka. Semoga kekompakan mereka selalu terus terjaga, tapi,,,,,
” Jangan lupakan kami ya papa mama... karena kami sebagai anak-anak masih sangat membutuhkan kalian... ”
                Hahaha.....
                Okey sobat,,,
                Sekian ya profil pradana kita...
                Sampai jumpa di edisi berikutnya...
               

Jumat, 01 Oktober 2010